Twin Connection pada Saudara Kembar

Kita sering mendengar adanya hubungan batin yang kuat pada saudara kembar. Jika yang satu sakit, maka yang lain juga akan menjadi sakit. Jika yang satu berada dalam bahaya, maka saudara kembarnya akan merasakan bahaya itu bahkan walaupun ia sedang berada di tempat yang jauh. Karena itu banyak yang percaya kalau pada anak kembar, terdapat hubungan telepatik yang lebih kuat dibanding pada non kembar. Mau tahu bagaimana sains menjelaskan fenomena ini?

Apakah benar ada hubungan telepati diantara saudara kembar?
Bagaimana sains menjawab fenomena ini?

Eksperimen Pembuktian Telepati
Fenomena Telepati pada saudara kembar sebenarnya cukup menarik perhatian para peneliti. Sejumlah percobaan telah dilakukan untuk membuktikan kebenaran anggapan ini.
Dalam salah satu eksperimen, sepasang saudara kembar dipisahkan dalam ruangan yang berbeda. Satu orang berfungsi sebagai sender (pengirim pesan) dan satu lagi sebagai receiver (penerima pesan).
Lalu, sender diminta untuk memilih satu kartu dari antara satu pak kartu. Kemudian, ia diminta untuk berkonsentrasi pada gambarnya dan mengirimkan bayangannya dengan pikiran kepada saudara kembarnya di ruang sebelah.
Lalu, saudara kembarnya yang berfungsi sebagai receiver di ruangan lainnya juga diminta untuk memilih salah satu kartu dari antara satu pak kartu.
Hasilnya menunjukkan kalau sang receiver memilih kartu yang sama dengan yang dipilih sender dengan kemungkinan 50%.
Hasil ini cukup luar biasa mengingat jumlah kartu berbeda yang cukup banyak di dalam satu pak kartu.

Lalu, eksperimen dilanjutkan, namun kali ini dengan sedikit modifikasi.
Kali ini, yang memilih kartu adalah orang lain, bukan sender. Setelah orang itu memilih satu kartu, ia memperlihatkannya kepada sender. Sender diminta untuk mengingat gambar kartu tersebut dan mengirimkannya dengan pikiran kepada receiver di ruang sebelah.
Kali ini, kesamaan kartu yang dipilih receiver turun menjadi hanya 25%.
Hasil eksperimen ini membuat para peneliti menyimpulkan kalau tidak ada hubungan telepati diantara saudara kembar. Yang ada hanyalah kesamaan preferensi.

Kesamaan Preferensi
Yang dimaksud dengan kesamaan preferensi disini adalah, kedua saudara kembar itu memiliki kesamaan hobi, pemikiran, dan kemauan. Ini menyebabkan mereka memiliki pilihan-pilihan yang sama di dalam hidup.
Jika kedua hasil eksperimen tersebut menunjukkan persentase hasil yang sama, maka mungkin memang ada hubungan telepati diantaranya. Tapi, ternyata tidak.
Kesamaan preferensi ini bisa dihasilkan karena mereka tumbuh bersama, menjalani kehidupan bersama, bermain bersama sehingga mereka mengembangkan sifat-sifat yang sama.
Karena kesamaan yang unik itu, orang-orang akan menyangka ada hubungan telepati diantara mereka.
Dalam kasus eksperimen itu, wajar kalau kedua saudara kembar tersebut tertarik dengan kartu yang sama. Tetapi, ketika orang lain yang memilih kartunya, hasilnya menjadi berbeda karena preferensi pemilih kartu berbeda dengan mereka.
Eksperimen sejenis juga dilakukan oleh peneliti lainnya dan memang menyimpulkan kalau tidak ada hubungan telepati diantara saudara kembar.

Kesamaan Genetik
Seorang psikolog dari sebuah rumah sakit di Lagos, Dr.Rotimi Coker, memberikan sebuah penjelasan sains mengenai bagaimana kesamaan preferensi bisa berkembang pada saudara kembar. Menurutnya, kesamaan ini bisa berkembang bukan hanya karena mereka tumbuh bersama dalam lingkungan yang sama, melainkan juga karena dipengaruhi oleh faktor genetika.
Menurutnya, ada dua jenis saudara kembar, yaitu kembar Mono-Zygotic dan kembar Di-Zygotic.
Kembar Mono-Zygotic adalah kembar yang berasal dari satu sel telur yang sama. Kembar jenis inilah yang sering disebut kembar identik.
Di lain pihak, kembar Di-Zygotic berasal dari dua sel telur yang berbeda dan kembar ini disebut kembar tidak identik.
Karena berasal dari sel telur yang sama, kembar Mono-Zygotic memiliki kromosom dan gen yang sama. Ini menyebabkan keduanya memiliki sifat-sifat yang mirip yang menyebabkan keduanya memiliki kesamaan preferensi.
Dr. Coker juga mengatakan, karena kembar identik memiliki kromosom tertentu yang sama, maka kemungkinan keduanya mengalami sakit yang sama sangat tinggi, bahkan walaupun mereka tidak tinggal serumah.
Pendapat Dr.Coker juga disetujui oleh Prof. Kayode Oguntuashe dari Universitas Lagos. Menurutnya, kembar identik memang memiliki kumpulan gen yang sama, karena itu mereka akan memiliki pengaturan watak yang sama dalam hal perasaan, pemikiran dan tindakan.
Namun, Prof. Oguntuashe juga tidak menolak kemungkinan terjadinya perbedaan karena faktor lingkungan.
Dr. Lynne Cherkas, seorang analis genetika di Departemen penelitian anak kembar di King’s College, London, adalah salah satu peneliti yang telah menghabiskan bertahun-tahun lamanya untuk memecahkan misteri anak kembar.
Dr. Cherkas sendiri adalah kembar non identik.
Menurut survei yang dilakukannya, perasaan saling terhubung ternyata lebih kuat pada kembar identik dibanding kembar non identik. Temuan ini sepertinya mengkonfirmasi kesimpulan Dr. Coker.
Dr. Cherkas berkata:
“Anak kembar yang dibesarkan bersama akan mengalami pengalaman sosial yang sama. Gen pastilah memiliki peranan penting dalam pengalaman “telepatik” itu. Kalau tidak, pengalaman “telepatik” pada kembar non identik seharusnya sama banyaknya dengan kembar identik.”
Dengan kesimpulan ini, apakah sains sudah bisa menjawab fenomena “telepatik” pada saudara kembar? Mungkin tidak. Tapi paling tidak kita memiliki sedikit gambaran mengenai fenomena ini.

Twin Connection
Menarik untuk mendengarkan pendapat Prof. Chris French, kepala peneliti psikologi anomalistik di Universitas London, mengenai fenomena hubungan batin ini. Ia memberikan penjelasan yang lebih prosaik:
“Orang akan selalu memiliki perhatian dan kepedulian terhadap orang yang mereka kasihi. Karena itu, pada suatu titik, perasaan itu akan saling mengikat sehingga ketika mereka merasakan sesuatu, maka perasaan itupun akan menjadi kenyataan.”
Dengan kata lain, ikatan batin yang ada pada saudara kembar bukan hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki kesamaan wajah. Ketika kita memiliki perasaan yang saling terhubung, pada suatu titik, perasaan itu akan saling mengikat. Dengan demikian, kitapun menjadi saudara kembar bagi yang lainnya.